Thursday, April 1, 2010

My Name is Khan



Had watch this movie in about a week ago.
Great.
Awesome.
Romantic.
Powerful.
Full of music.
Full of critics.



PROS :

1. Yeah. Akhirnya terwujud juga mimpi om shakhrukh (susah amat namanya,,khhh,,,khhh,,,from epiglotis,,,khhh) ya ya...back to topic, pernah liet om khan ini di interview di salah satu reality show di India sana. Salah satu pertanyaannya adalah tentang perasaannya jadi artis bolly kelas atas. Dia bilang bersyukur, banyak yang mendukungnya. Tapi lalu dia bilang kecewa, dan sedang banyak berpikir tentang dia, agamanya, dan kejadian-kejadian di dunia saat ini. Sebagai seorang muslim dia sedang prihatin, karena banyak fitnah tertuju pada agamanya, banyak orang-orang muslim yang menderita karena fitnah. Dia, suatu saat nanti, ingin membuat suatu film yang bisa membuka mata dunia, tantang Islam, agamanya. Dan, setelah beberapa tahun, dia buktiin, sukses! dia berhasil mengguncang dunia! (berle dikit)

2. Film ini bagus banged komposisinya. As a non-movie-expert person, I give 5 thumbs up! to this movie. Kenapa 5? karena Khan berhasil nge-mix antara obsesi-realita-purpose dan political-social-moral-romance yang punya nilai jual tinggi. Bayangin, 19 ribu dolar dalam 3 hari! Prestasi luar biasa untuk sebuah film asia.

3. Bangga sebagai muslim. Bangga banged sama Khan, karena berani sebagai muslim. Walaupun dalam film ini masih jelas banged batasan-batasan politiknya (ya iyalah, kalo gak jelas gagal donk masuk hollywood trus bisa diputer di 21) tapi cukup sukses menyuarakan tangis dan keluh kesah kaum muslimin. Berhasil memberi gambaran Islam yang sesungguhnya, agama yang sempurna.

CONS :

1. Tentang Asperger Syndrome-nya. Disini menurutku Om Shakhrukh agak berle akting-nya. Sindrom Asperger beda dengan autis bahkan Down Syndrome. Di film ini, Om Shakhrukh aktingnya lebih mirip anak down syndrome daripada penderita Asperger. Mungkin ingin menonjolkan kecacatannya, memberitahu penonton bahwa ia penderita retardasi mental. Tapi jadinya malah berle gitu Om... but generally nice koq...sukses..sukses...

2. About CPR. CPR atau Cardiopulmonary resusitation sering banged nongol di film-film baik holly-bolly maupun asia yang laen. Cuma ada satu perbedaan besar antara CPR yang dilakuin di film-film holly dengan film-film produksi Asia. Di film holly, entah apakah karena sebelumnya mereka sudah konsultasi dulu dengan paramedis mengenai prosedur tindakan medis yang benar atau memang karena mereka sudah paham, tapi sebagian besar tindakan medis yang dilakuin di film-film Hollywood sudah benar sesuai protap medis. Tapi ketika kita melihat film-film produk Asia (seperti dalam film garapan Mr. Khan ini, sayangnya), hampir 90 % tidak sesuai dengan prosedur medis yang seharusnya. Apa dampaknya? Dalam realita, banyak keluarga pasien yang menanyakan kalimat-kalimat semacam ini : "Dok, bapak saya mau diapakan? kok dipasang kabel-kabel gitu? mau dikejut listrik kayak di pelm-pelm itu ya, gak usah dok, kasian, gak tega ngeliatnya...biar saja.." yang mana sebenarnya anggapan mereka salah. Apa yang akan dilakukan bukan seperti di pelm-pelm, bukan kejut listrik, hanya rekam jantung, tanpa ada proses kejet-kejet sedikitpun. Tapi karena sudah ketakutan duluan, banyak keluarga pasien menolak tindakan medis ini, yang berakibat sulitnya tegak diagnosa, berujung pengobatan yang gak optimal, akhirnya pasien sendiri kan yang rugi. Dalam film ini, CPR jelas-jelas dilakukan pada saat si pasien sudah menunjukkan gambaran asystole (garis datar di layar monitor EKG) pada rekam jantungnya, yang artinya justru KONTRAINDIKASI pemakaian defibrilator atau alat kejut listrik. Tapi defibrilasi justru dilakukan di film ini. Khas film asia. Yang bikin heran, apakah sebelumnya gak dikonsulkan dulu ke paramedis? koq bisa fatal gitu, padahal masuk hollywood...

3. Can't find more.

There! 3 pros vs 2 cons,,,means My Name is Khan is really awesome! Brave and beautiful....congratulation Khan!