Friday, March 19, 2010

Gue AUTIS Lo HISTRIONIK

Kalo ada yang pernah liet pelm dimana ceritanya tentang seorang cowok yang jatuh cinta at his first sight pada seorang gadis dimana jika orang lain yang melihat gadis itu, mereka akan berpikir bahwa dia ‘aneh’, dan tidak terpikir sedikitpun akan menyukainya, ternyata yang khayal itu ada. Pria bodoh pecinta gadis autis itu nyata.
Gadis autis itu aku.
And what I say autis here means AUTIS. Penyakit dimana seseorang punya gangguan pemusatan perhatian dan sibuk di dunianya sendiri. Bukan autis yang berarti gila versi ABG.
Yeah, seseorang (yang ultahnya sama persis denganku dan yang heboh tentangnya) baru aja nelpon dan bilang bahwa aku....autis....dan karena itu dia suka. Sesaat jadi speechless and thought “what the.....jadi yang gila sebenernya elu ato gue sih?!”
He said he has been missing me for so long. And when he said this I was like “Ya ampun, plizzzzzzzzz......kita bahkan gak pernah ketemu sejak terakhir ketemu bulan februari (entah tanggal brp gak perlu diinget) yang mana sebelumnya pertemuan-pertemuan yang laen tuh singkat banged and means nothing dimana kita cuma ketemu di tengah-tengah forum dan sama sekali belom kenal bahkan, dan pertemuan-pertemuan singkat itu cuma terjadi dalam hitungan hari. So how can you even miss me????? When we even didn’t know each other?????”
That’s weird. That’s strange. That’s out of mind. This person is a weirdo. He is.........scary.
Dia bilang i have something the other girls don’t. Tatapan seksi. Lirikan eksotis. Sikap seperti memperhatikan padahal memikirkan sesuatu, seperti melakukan sesuatu padahal memperhatikan. Sikap autis. Sikapmu bener-bener menarik. Aku perhatiin kamu diem-diem. Mungkin kamu gak sadar, tapi matamu mematikan.
“Kalo gue autis, Lo histrionik!” nyesel gak ngomong gitu di telpon, bukannya malah mangap.
Oke. Inaf. Cukup. Gue autis. Anak autis yang punya tatapan mematikan. Mungkin suatu saat nanti tatapanku bisa buat nusuk jambret di jalan. Atau preman iseng. Mungkin bakal keluar semacem bor kerucut tajem mirip di pelm-pelm fiksi ilmiah hollywood dari mataku. Ha ha ha ha hah! Waspadalah wahai para preman....waspadalah!
Kenapa mau bilang “kamu autis” aja belibet amat sih???
This is what so strange plus scary about it. He is very aggresive. He’s a couple of years older than me. He’s got a woman. A wife. We met only in the count of days. Plus....he’s not the type that every girl wants to date (I mean physically...no offense, walopun dia putih). Dia bahkan punya anak! DUA ANAK!
Man...............seriously,,,you need a mirror! A big one!
And why this thing kinda bothersome to me? Because this is the first time i found something like this. Someone as crazy as......the place where we met? (maksudku RSJ). Udah banyak sih cerita plus pengalaman hidup mengenai cowok brengsek di hidupku selama ini, tapi yang satu ini keterlaluan. Mungkin hampir yang paling brengsek. Secarrrrraaaaaaaaaaa...............he’s got a wife! And two childern! Dan dia masih bisa bilang : 
“Kamu bilang apa tadi dek, aku udah punya istri kan?”
“Iya”
“Jadi aku tanya balik yah......kamu juga udah punya pacar kaaaaaaan??”
“Iya”
“So what’s the matter with that? Kita bisa deket sebagai sodara, sebagai.....”
“Teman. Teman sejawat”
“Iya! Teman sejawat. See? Gak berarti aq nyelingkuhin istriku trus kamu nyelingkuhin pacarmu kan? Gak berarti kalo kita deket trus kita selingkuh dari pasangan kita...”
“??????%$#%$@#$@”
Sejak kapan temen (apalagi temen sejawat) ngirim sms isinya rayuan??? Temen sejati macem apa yang pas valentine kemaren bilang sayang??? Suami teladan macem apa yang saat pagi menjelang bukannya nge-sun kening plus bibir istrinya tapi malah kirim mmmuah-mmmuaahh ke temennya? Sorry, maksudku temen sejawatnya??? Sejak kapaaaaaaaannnn???
Kenapa sih dengan para lelaki di dunia ini????!!!!! Cuma karna mereka gak menstruasi trus prajuritnya bisa keluar kapan aja trus libido seksnya selalu tinggi trus dijadiin alesan untuk meminta sebuah pemakluman buat flirting (even gak sampe filrting, ngeliet paha-paha bertebaran di kolam renang ato mall) sana-sini??? Pengklaiman bahwa itu kodrat??? Damn man!!!! You have to control your thing!!!!!
Rasanya aku pengen nge-pel lantai pake mukanya. Dan muka-muka para lelaki itu.
So that’s the end. Pembicaraan kita di telpon berakhir dengan penegasan bahwa kami teman sejawat. Yang berarti rekan seprofesi dan gak lebih dari itu walopun se-inci.
Khusus buat para pria atau mungkin dia yang disebut disini :
“Kembalilah ke istri dan anak-anakmu selama mereka masih bisa menerima kecacatanmu!”